5 Cara Sayangi Karpet Rumah Anda


Ini tips untuk merawat karpet kesayangan Anda.

Read More : 5 Cara Sayangi Karpet Rumah Anda.



Formasi Baru, Cherrybelle Ganti Gaya Busana?


Seperti apa busana panggung Cherrybelle pasca ganti personel?

Read More : Formasi Baru, Cherrybelle Ganti Gaya Busana?.



Alasan Bangun Siang di Akhir Pekan untuk Bayar 'Utang' Tidur Tak Dianjurkan


Bangun siang di akhir pekan untuk membayar utang tidur terdengar menggiurkan. Namun, cara tersebut amat tidak disarankan.










Read More : Alasan Bangun Siang di Akhir Pekan untuk Bayar 'Utang' Tidur Tak Dianjurkan.



Mengenal Antigen pada Alergi


ALERGI merupakan respon imun yang muncul secara berlebihan dan tidak sesuai dengan keadaan biasanya. Alergi ini biasanya dapat menyebabkan kerusakan jaringan. Alergi biasanya disebabkan karena antigen yang masuk ke dalam tubuh kita.

Seperti yang kita ketahui bahwa antigen adalah benda asing yang masuk ke dalam tubuh kita seperti virus, bakteri, protozoa, jamur, dan cacing. Penyebab alergi adalah antigen.

Antigen dibagi menjadi tiga golongan itu:

1.      Antigen mikro organisme (virus).

2.      Antigen lingkungan (debu, obat- obatan yang diminum, suntik, atau digunakan secara topical).

3.      Self antigen, biasanya timbulnya respons imun terhadap antigen diri dalam derajat tertentu adalah  normal disebut autoimmunity. Akan tetapi kalau berlebihan dan menyebabkan kerusakan jaringan maka biasa disebut immune disease.

Kelainan autoimmune bisa berupa hipersensitivitas tipe I, II, III, dan IV.

Hipersensitivitas tipe I.

Reaksi tipe I disebut juga reaksi tipe cepat atau reaksi anafilaksis, atau reaksi alergi. Reaksi ini timbul segera setelah tubuh mendapat antigen. Pada saat alergan atau penyebab alergi itu masuk ke dalam tubuh kita, alergan yang masuk tersebut menyebabkan produksi IgE dan penyakit alergi seperti rhinitis alergi, asma, dan dermatitis atopi.

Manifestasi reaksi tipe I bisa ringan sampai berat dan kadang mengancam nyawa seperti anfilaksis dan asma berat.

 

Jenisalergi

Allergen umum

Gambaran

Anafilaksis

 

 

 

Utrikaria akut

 

 

Rhinitis alergi

 

 

Asma

 

 

Makanan

 

 

Ekzamatopi

Obat, serum, bisa, kacang-kacangan

 

 

Sengatan serangga

 

 

Polen (hay fever), tungau, debu rumah

 

 

Polen, tungau debu rumah

 

Kerang, susu, telur, ikan, bahan asal gandum

Polen, tungau debu rumah, dan beberapa makanan

Edema dengan peningkatan permeabilitas vascular berkembang menjadi oklusi trakea dan kolaps sirkulasi dan kemungkinan meninggal

 

Bentol dan merah di daerah sengatan serangga dapat pula menimbulkan reaksi tipe IV

 

Edema dan iritasi mukosa nasal.

 

 

Kontriksi bronchial, peningkatan produksi mucus, inflamasis saluran napas

 

Utrikaria yang gatal dan potensial menjadi anafilaksis

 

Inflamasi pada kulit yang terasa gatal biasanya merah adakalanya vesikel.

 

 

Reaksi hipersensitivitas tipe II

Reaksi hipersensitivitas tipe II disebut juga reaksi sitotoksik. Biasanya terjadi karena transfusi darah, dimana apabila seseorang dengan golongan darah misalnya A mendapatkan donor darah golongan B yang terjadi adalah kerusakan di rekhemolisis masif intravaskuler. Biasanya terjadi dalam dua sampai enam hari setelah transfusi darah.

Reaksitipe III atau kompleks imun

Kompleks imun terbentuk melalui jalur klasik ketika molekul antibodi dari kelas yang sesuai berikatan dengan suatu antigen dalam suatu kesesuaian ruang, dimana komponen C1 bisa berikatan. Dalam keadaan normal kompleks imun berada di dalam sirkulasi diikat dan diangkut eritrosit ke hati, limpa dan dimusnahkan. Sebenarnya kompleks imun yang berada di sirkulasi darah dalam jangka waktu yang lama tidaklah masalah, yang menjadi masalah adalah kalau kompleks imun tersebut mengendap di jaringan.

Bentuk reaksi dari tipe III ada dua yaitu reaksi lokal dan sistemik. Reaksi lokal atau yang dikenal dengan reaksi arthus dimana pada saat arthus menyuntikan serum kuda ke dalam kelinci intra dermal berulangkali di tempat yang sama dia menemukan reaksi yang menghebat ditempat yang sama. Pada saat melakukan suntikan yang kelima dan keenam maka yang terjadi adalah pendarahan dan nekrosis yang sulit sembuh. Hal ini disebut fenomena arthus yang merupakan bentuk reaksi dari kompleks imun.

Bentuk reaksi dari tipe III yang sistemik berupa antigen dalam jumlah besar yang masuk ke dalam sirkulasi darah dapat membentuk kompleks imun. Apabila antigen lebih banyak dibandingkan dengan antibody, maka kompleks yang terbentuk lebih kecil sehingga tidak mudah untuk dibersihkan oleh fagosit sehingga dapat menimbulkan kerusakan jaringan tipe III di berbagai tempat.

Complement juga dapat menimbulkan agregasi trombosit yang menyebabkan terbentuknya mikrotrombi dan melepas aminvaso aktif yang akan menyebabkan vasodilatasi, peningkatan permeabilitas vascular dan inflamasi. Netrofil akan dikerahkan dan menyingkirkan kompleks imun. Netrofil yang terkepung di jaringan akan sulit untuk menangkap dan memakan kompleks, tapi dia akan melepaskan granulanya. Kejadian ini lebih banyak menyebabkan kerusakan jaringan.

Reaksi hipersensitivitas tipe IV/tipe lambat

Pada reaksi hipersensitivitas tipe IV ini CD4+ dan CD8+ yang berperan. Sel T melepas sitokin bersama dengan prosuksi mediator sitotoksik lainnya yang menimbulkan respon inflamasi yang terlihat pada penyakit kulit hipersensitivitas lambat.

Reaksi hipersensitivitas tipe IV dibagi dalam DTH yang terjadi melalui CD4+ dan T cell mediated cytolysis yang terjadi melalui sel CD8+.

DTH( delayed type hypersensitivitas tipe IV )

Biasanya terjadi pada bahan yang tidak bisa disingkirkan dari rongga tubuh seperti kolagen sapi dari bawah kulit. Fase pada respon tipe IV dimulai dari fase sensitasi yang membutuhkan 1-2 minggu setelah kontak dengan antigen. Fase yang kedua adalah fase efektor dimana sel APC seperti sel langerhans dan makrofag menangkap antigen dan membawanya ke kelenjar limfoid Untuk dipresentasikan ke sel T.

Manifesitasi klinis reasksi tipe IV

  1. Dermatitis kontak: penyakit CD4+ yang dapat terjadi akibat kontak dengan bahan yang tidak berbahaya seperti nikel, dan bahan aktif seperti cet rambut.
  2. Hipersensitivitas tuberculin : bentuk alergi bacterial spesifik terhadap produk filtrate biakan M. Tuberculosis yang dapat menyebabkan hipersensitivitas tipe IV apabila disuntikan ke kulit.
  3. Reaksi jones mote: reaksi hipersensitivitas tipe IV terhadap antigen protein yang berhubungan dengan infiltrasi basofil mencolok di kulit di bawah dermis.

T cell mediated cytolysis 

Dalam T cell mediated cytolisis kerusakan terjadi melalui CD8+ yang langsung membunuh sel sasaran. Penyakit yang ditimbulkan hanya pada organ tertentu saja. [dari berbagai sumber]

 

* Nur Dwi, Fakultas kedokteran Universitas Trisakti (di bawah bimbingan dr Reza Aditya Digambiro, M.kes, M.Ked.PA, Sp.PA).



Read More : Mengenal Antigen pada Alergi.



Kenapa Tak Boleh Oleskan Pasta Gigi pada Luka Bakar?


Mengoleskan pasta gigi tak disarankan untuk mengatasi luka bakar pada anak maupun orang dewasa, kenapa?

Read More : Kenapa Tak Boleh Oleskan Pasta Gigi pada Luka Bakar?.



Ini Cara Anak Menghadapi Ibu yang Cerewet


Ada cara untuk mengatasi ibu yang selalu cerewet.

Read More : Ini Cara Anak Menghadapi Ibu yang Cerewet.



Ingat, Virus Hepatitis A Bisa Hidup 3-4 Jam di Luar Tubuh


Virus Hepatitis A bisa bertahan lama hidup di luar tubuh. Bahkan bisa tiga hingga empat jam.

Read More : Ingat, Virus Hepatitis A Bisa Hidup 3-4 Jam di Luar Tubuh.